Deskripsi
SINOPSIS:Ketika itu kira-kira jam 10 pagi Ahad 20 Oktober 1950 M dan langit
lazuardi yang berwarna belau (biru pekat) tidak sedikit pun dilindungi
awan saya berdiri di tepi Sungai Dajlah yang mengalir tenang dan diam
keruh serta penuh rahasia. Saya bermenung melihat airnya mengalir
membiarkan khayal saya menjalar dan melayang dalam lembar-lembar
sejarah masa lalu serta mengingat hubungan perjuangan Islam dan
kemerdekaan tanah air saya dengan sejarah yang terjadi di tepian dua
sungai yang telah banyak melukiskan sejarah yaitu Sungai Dajlah dan
Sungai Furat….
Di tengah jalan saya meminta mutawif itu mendekat dan saya berkata
“Kami ini bangsa Indonesia dan madzhab kami adalah Ahlus Sunnah wal
Jamaah (Sunni) madzhab Syafi`i. Namun kami tidak membenci zuriah
Nabi saw. (keturunan Nabi saw.). Kami berziarah kemari dari tempat yang
jauh karena kami pun cinta kepada Husain r.a….
Bilamana datang tanggal 10 Muharram orang-orang Syi`ah ramai sekali
yang datang ke Baghdad Karbala dan Najaf. Pada waktu itulah upacara
rapat yang amat mengerikan berlangsung. Badannya dipukuli baju
dirobek dan ratap bertalu-talu. Jika ada yang mati pada waktu itu
mereka mengganggap itu sebagai kematian yang semulia-mulianya mati
dalam mencintai zuriah Nabi Muhammad saw….
PENULIS:Buya Hamka
PENERBIT:GEMA INSANI
KATEGORI:Buku
SEGMENTASI:Hamka
TEMA:Travelling
There are no reviews yet.